摘要:An Indonesia manufacturing company producing Airbus wing parts experienced losses of more than $100,000 in 2017. The production of A 380 wing parts contributed to 73% of the total losses,and 37% came from parts production of A 350 and A 320. The study focused on the most significant contribution losses of A 380 wing parts that is Drive Rib 1. This paper aims at examining the root cause of the loss in A 380-Program,solving the root cause by proposing the alternative solution,and improving the performance in A 380 Program. By conducting the interview and archival data,the data were analyzed employing Root Cause Analysis (RCA) to discover the root cause of problems. Low reliability of the production machine (DGAL Cincinnati Milacron) was identified as a root cause indicated by Overall Equipment Effectiveness (OEE) at 50.3% used since the 1980s. According to Total Productive Maintenance (TPM), this study proposes three alternative business solutions (autonomous maintenance,quality maintenance,and machine replacement). By considering the results of OEE and Analytical Hierarchy Process (AHP) with three criteria (cost, benefit,and implementation),the problem-solution proposes two approaches,namely conducting the autonomous maintenance with an improvement of OEE about 7% for the short term period and organizing the machine replacement with a significant OEE improvement about 17.1%.
其他摘要:Perusahaan manufaktur Indonesia yang memproduksi komponen sayap Airbus mengalami kerugian lebih dari $ 100.000 pada tahun 2017. Produksi komponen A 380 telah berkontribusi dalam 73% dari total kerugian,yang sisanya berasal dari produksi komponen A 350 dan A 320. Studi ini akan fokus pada kontribusi terbesar dari komponen sayap A 380 yaitu Drive Rib 1. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan akar penyebab kerugian dalam Program A 380, mengusulkan solusi alternatif,dan peningkatan kinerja lebih lanjut dalam Program A 380. Dengan melakukan wawancara dan studi data arsip,data dianalisis dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA) untuk menemukan akar penyebab masalah. Masalah tersebut disebabkan oleh rendahnya keandalan mesin produksi (DGAL Cincinnati Milacron),hal ini ditunjukkan oleh Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebesar 50,3%,yang digunakan sejak 1980-an. Berdasarkan Total Productive Maintenance (TPM),penelitian ini mengusulkan tiga alternatif solusi bisnis (pemeliharaan otonom,pemeliharaan kualitas,dan penggantian mesin). Dengan mempertimbangkan hasil OEE dan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan tiga kriteria (biaya,manfaat,dan implementasi),solusi bisnis dari masalah ini adalah melakukan pemeliharaan otonom dengan peningkatan OEE sekitar 7% untuk periode jangka pendek. Untuk jangka panjang,penggantian mesin memiliki peningkatan OEE yang signifikan sekitar 17,1% akan sangat cocok.