摘要:Aktivitas dan potensi yang ada di kawasan pesisir kota Ambon merupakan isu dasar titik tolak Pemerintah Kota Ambon dalam membuat perencanaan Ambon Waterfront City. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengembangan konsep waterfront city di kawasan pesisir Kota Ambon. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan cara purposive sampling dan snowball, sedangkan untuk teknis analisis yang akan digunakan dengan cara teknik trianggulasi. Hasil penilitian menunjukan wilayah pesisir Kecamatan Sirimau jika ditinjau dari aspek fisik lingkungan, memiliki kondisi karakter topografi yang berbukit dan berlereng gunung. Permasalahan ekonomi yang ditemui dalam sistem produksi yaitu belum optimalnya pemanfaatan hasil tangkapan karena keterbatasan inovasi, pengolahan hasil produksi, serta keterbatasan sarana prasarana dan informasi promosi, serta belum tersedia fasilitas dan sarana penunjang untuk mendukung aktivitas pariwisata. Dari aspek sosial budaya, hilangnya identitas lokal masyarakat, serta aktivitas bercirikan pesisir bukan lagi prioritas. Berdasarkan hasil tersebut, kawasan pesisir Kota Ambon belum sesuai dengan rencana dan teori konsep Waterfront City. Oleh karena itu, perlu arah pengembangan konsep waterfront city yang sesuai dengan karakteristik kawasan pesisir dengan cara, antara lain: (a) Kawasan permukiman yang berada di pesisir perlu pemugaran maupun penataan dengan mengikuti acuan sempadan pantai maupun sempadan sungai (rezoning), (b) Pelestarian kembali terumbu karang yang sudah rusak melalui konservasi (c) pada kawasan perdagangan jasa perlu direhabilitasi dan direklamasi sesuai fungsi pelayanan yang mendukung konsep waterfront city.
其他摘要:Aktivitas dan potensi yang ada di kawasan pesisir kota Ambon merupakan isu dasar titik tolak Pemerintah Kota Ambon dalam membuat perencanaan Ambon Waterfront City. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengembangan konsep waterfront city di kawasan pesisir Kota Ambon. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan cara purposive sampling dan snowball, sedangkan untuk teknis analisis yang akan digunakan dengan cara teknik trianggulasi. Hasil penilitian menunjukan wilayah pesisir Kecamatan Sirimau jika ditinjau dari aspek fisik lingkungan, memiliki kondisi karakter topografi yang berbukit dan berlereng gunung. Permasalahan ekonomi yang ditemui dalam sistem produksi yaitu belum optimalnya pemanfaatan hasil tangkapan karena keterbatasan inovasi, pengolahan hasil produksi, serta keterbatasan sarana prasarana dan informasi promosi, serta belum tersedia fasilitas dan sarana penunjang untuk mendukung aktivitas pariwisata. Dari aspek sosial budaya, hilangnya identitas lokal masyarakat, serta aktivitas bercirikan pesisir bukan lagi prioritas. Berdasarkan hasil tersebut, kawasan pesisir Kota Ambon belum sesuai dengan rencana dan teori konsep Waterfront City. Oleh karena itu, perlu arah pengembangan konsep waterfront city yang sesuai dengan karakteristik kawasan pesisir dengan cara, antara lain: (a) Kawasan permukiman yang berada di pesisir perlu pemugaran maupun penataan dengan mengikuti acuan sempadan pantai maupun sempadan sungai (rezoning), (b) Pelestarian kembali terumbu karang yang sudah rusak melalui konservasi (c) pada kawasan perdagangan jasa perlu direhabilitasi dan direklamasi sesuai fungsi pelayanan yang mendukung konsep waterfront city.